Selasa, 29 November 2016

PENDAKIAN

PENDAKIAN


ia mulai mendaki gunung
dibekalinya setiap langkah dengan dua nama
yang terus menerus diucapkan berulang
dengan suara pelan

ia dapat mendengar ucapannya
entah yang di luar dirinya, namun
hal itu sama sekali tidak membuatnya cemas
ataupun khawatir

kesadaran, perihal perjalanannya kali ini
akan membawa ke tempat yang lebih tinggi
membuatnya hati-hati dan tahu diri

senantiasa menjaga konsentrasi 
tiap diperlukan, ia melihat ke kanan atau ke kiri 
memastikan segalanya aman dan terkendali
lalu melangkah lagi

sesekali memandang sekeliling
juga ke atas, menyaksikan sepasang rajawali
terbang berputar-putar di atas puncak
tak ada yang disesali

ia memang belum sampai di tempat tujuan
namun sadar bahwa dirinya bukanlah burung
dari jenis mana pun


28.11.2016

PENJEMPUTAN

PENJEMPUTAN


lengking rebab melengkung
ratap gamelan di kejauhan

selembut siput bergerak
melalui telinga menuju otak

sebelas centimeter per jam
dimulai tengah malam

beradu tepat dengan amuba
pada lintasan yang beda

hari ke lima pasca bencana
genangan belum mengering

demam tangkar di tubuh
dekat maut berkacak angkuh

pagi sebelum mentari tiba
di matanya kereta kencana

suara-suara yang melengkung
kian keras semakin agung


27.11.2.16

Kamis, 17 November 2016

NAMA ALAT ITU, PISAU

NAMA ALAT ITU, PISAU


meskipun runcing dan tajam, pisau 

tidak pernah dianggap sebagai senjata,
setidaknya begitulah sejak mula 
--niat awal penciptaannya--

ia dilahirkan untuk menjadi alat bantu,

membantu selesainya sekian pekerjaan,
meringankan beban kehidupan, lalu
membangun peradaban.

namun, seiring kodrat waktu

dan karena terlalu sering dilakukan,
penyalahgunaan menjadi seolah lazim,
meski dengan dalih sekian alasan.

--takdir--pergantian kekuasaan--
perluasan pengaruh--demi jaya suatu
bangsa--atau demi praduga kehormatan
-- atau mungkin cuma sekadar iseng--

apa pun, tetap saja itu pengkhianatan
ya, memang pengkhianatan.

seluruh utusan tuhan juga mengamini,

tak satu pun dari mereka bersabda,
memerintahkan atau memberi contoh, 
penikaman --sebagai teladan--

sekarang, kita bisa pilih satu faedah lain

--mengupas sesuatu-- apa pun itu.



17.11.2016

Selasa, 15 November 2016

KETIKA ANGIN BERTIUP

KETIKA ANGIN BERTIUP


ketika angin bertiup kencang
akan jauh lebih banyak yang gugur
berkuntum-kuntum kamboja tua.

orang-orang mengumpulkannya
kemudian menjualnya sekilo dua
untuk makan minum sekeluarga

orang-orang  yang sudah mati 
seolah ikut menjaga keberadaan
orang-orang yang masih hidup.

penjaga makam minum air putih
yang sudah pernah mendidih 
lalu menyisakan satu kata --ingat.

bukan batu bukan pula gunung
dengan ringan melangkahkan kaki
begitulah kini, si bapak pucung. 

menghitung mundur, diri sendiri


11.11.2016

Sabtu, 12 November 2016

HIDUP DAN KUTUB-KUTUB

HIDUP DAN KUTUB-KUTUB


Sore itu, si penggemar cerita silat yang wajahnya mulai tampak segar mengemukakan pendapatnya kepada pemilik warung, perihal obat flu cair buatan dalam negeri yang dikemas secara sachetan yang dibelinya dua hari yang lalu. Ia merasa cocok, menurutnya obat itu meski terlalu semriwing di mulut, pedas di lidah, tapi cukup bisa diandalkan guna menghangatkan badan dan melegakan tenggorokan.

Tetangga --pemilik warung-- yang ramah itu merasa senang bahkan tanpa diminta, berbaik hati memberinya saran tentang cara lain meminum cairan tersebut, yaitu dengan terlebih dulu mencampurkannya ke dalam segelas teh hangat. Dan cara lain itu memang cukup menakjubkan, membuatnya dapat berulang kali menikmati sensasi yang muncul di tiap tegukan, di tiap kali kombinasi kehangatan tersebut mengalir dalam tubuhnya.

Sejak itulah, ia mengkonsumsi obat tersebut dengan lebih banyak dan lebih sering, tak peduli tubuhnya sedang sakit atau pun sehat. Tak peduli siang atau pun malam, panas atau hujan. Sebab masih menurutnya, aturan pakai yang baik adalah yang dapat membuat siapa saja yang meminumnya merasa senang dan bahagia.

Lagi pula manusia hidup lebih layak dan pantas didengar serta dipercaya. Tentu manusia hidup yang sudah cukup lama dikenalnya ketimbang tulisan dengan huruf kecil pada kemasan obat yang jelas-jelas tak akan pernah bisa menjawab satu dua pertanyaannya saat itu juga. Dan yang benar-benar membuatnya malas dan enggan adalah, dibutuhkannya perilaku ekstra untuk dapat membaca huruf-huruf mungil tersebut. Sedangkan akhir-akhir ini ia sering lupa dimana terakhir kali meletakkan kaca mata plusnya.

Ia akan lebih senang memilih bermain-main dengan kucingnya --bendhol zoegkzoegk mitrolelono-- yang meski belum ada seminggu tinggal di rumahnya tapi tak akan membuatnya repot mencari-cari ketika ia ingin bendhol berada di dekatnya. Merubah sesuatu yang sudah tertata bukanlah gayanya. Membongkar rak, mengacak-acak barang di atas meja atau merangkak di lantai hanya untuk menemukan benda dari kaca yang membuat matanya tak nyaman, telinganya risih, serta wajahnya terlihat aneh adalah perbuatan yang berlebihan.

Bagaimanapun berhubungan dengan makhluk hidup tentu jauh lebih terhormat dan bermartabat, dari pada sibuk berurusan dengan segala macam tetek bengek benda mati. Apa lagi benda mati yang hampir bisa dikatakan sama sekali tak punya manfaat bagi yang hidup dan kehidupan.


***** 

Ketika suatu saat nanti, di sebuah kedai kopi kau bertemu lelaki yang kebetulan juga menggemari krupuk mlempem ini, maka bisa jadi itu adalah keberuntungan pertama --salah satu bentuk dari rejeki-- yang patut disyukuri, mengingat pecandu oplosan --obat flu cair dan teh hangat-- itu akhir-akhir ini sudah banyak mengurangi aktivitasnya bepergian. Termasuk mengunjungi cafe dan kedai kopi. Dan pertemuan tidak bisa tidak merupakan rejeki, karunia tuhan kepada masing-masing pihak. 

Keberuntungan kedua adalah ketika kau berkesempatan bertanya kepadanya, taruh misal tentang wedang kopi yang disukainya, dan kemudian dia menjawab, hanya menyukai dua jenis wedang kopi, Itu sesungguhnya, ia mau mengatakan bahwa dia memang menyukai semua jenis wedang kopi, yang menurutnya hanya terdiri dari dua jenis. Atau lebih tepatnya, dengan sekuat tenaga ia sedang berupaya keras menyukai kedua jenis wedang kopi tersebut. Pertama yang bertabur garam, kedua yang tidak bertabur garam. Selanjutnya, bukan tidak mungkin rejeki-rejeki lain segera menyusul.

Setelah sekian lama dan tentunya lebih sering bertemu dengannya, kau pasti akan mendengar kata-kata seperti berikut, ketika ciptaan tuhan cuma ada dua, itu berarti yang pertama adalah kamu yang kedua tentu saja yang bukan kamu. Sebagaimana pula halnya tentang musik, entah sudah berapa kali ia katakan, bahwa hanya ada dua tentang hal itu, blues dan bukan blues. Keberuntungan lain yang tidak dapat ditolak.

Usianya yang sudah di atas kepala empat dan sikapnya yang sangat mencintai kehidupan membuatnya semakin hati-hati dalam menjalani hidup.  Dan sering kali ia melihat segala sesuatunya dari penyatuan dua kutub, dua arah yang berlawanan itu. Namun kadang dibutuhkan pula sudut-sudut dengan derajat sekian angka tak terhingga di belakang koma, sebagai satu penegasan. Dan tentunya boleh-boleh saja sebuah pandangan akan dianggap terlalu sederhana meski juga tidak apa-apa jika dinilai tak cukup sederhana atau terlalu rumit. Merdekalah kita.


12.11.2016

Jumat, 11 November 2016

SEPARUH KAMI

SEPARUH KAMI


separuh kami sedang tamasya
berbaring di matahari, bersama
nasionalisme yang agung itu.

membincang negeri, di cafe-cafe 
yang memadati cincin saturnus, 
lalu buang sampah di rembulan

membiarkan leluhur menyesal
perihal rasi bintang, sabuk orion,
lintang waluku yang malu-malu.

lalu apa salahnya, jika ikut bikin
pabrik, jauh di pedalaman jupiter
tanpa bingung tentang polusi.

beginilah kami, tinggal setengah
di hadapan sepasang penjajah,
sibuk memunguti remah-remah.

anak-anak kami sekelas penjarah
di sepanjang lekuk garis sejarah,
tak usai menumpahkan darah.

sembari tak henti berteriak-teriak,
"mana mata, mana lidah, mana"
tapi selalu langit diam, bungkam.

beberapa organ sudah tidak ada 
yang tersisa cuma sepasang kaki,
lubang dan sebatang kemaluan.


11.11.2016

Kamis, 10 November 2016

*PULANG, LEWAT JENDELA

*PULANG, LEWAT JENDELA


di kantor, seorang lelaki diam;
rekening, tunggakan, dan utang 
dan segala macam rencana --
setengah gelas air di atas meja.

di layar monitor, orang-orang
saling memaki lalu bertukar doa
--tidak menghasilkan uang--
sebatang rokok mulai terbakar.

beberapa pesan tidak terjawab
dering telepon menjadi sunyi
--juga tidak menghasilkan uang--
seperti doa-doa tanpa alamat.

lelaki itu masih duduk di kursi,
tiga jam melewati waktu pulang
di mata, semua membabi buta,
pantatnya terasa begitu berat.

rumah, anak, istri dan anjingnya
dan juga tuhan, tak lagi terlihat 
lalu kepalanya ikut-ikutan berat
--rokoknya tinggal satu isapan.

angin bertiup kencang, melalui 
jendela ruang lantai sembilan.
rambutnya makin awut-awutan
tapi kini, pantatnya jadi ringan.

selalu ada yang terburu-buru;
gelas dulu yang jatuh, kemudian 
menyusul, tubuh --air tumpah 
lalu kepalanya pecah--.


10.11.2016

PULANG, LEWAT JENDELA

PULANG, LEWAT JENDELA


di kantor, seorang lelaki diam; rekening, 
tunggakan dan utang, serta segala macam rencana 
-- setengah gelas air di atas meja.

di layar monitor, orang-orang saling memaki 
lalu bertukar doa --sama sekali tak menghasilkan uang--
sebatang rokok mulai terbakar.

beberapa pesan tak terjawab, dering telepon pun sunyi
--juga sama sekali tidak menghasilkan uang-- 
seperti doa-doa yang tanpa alamat.

tiga jam setelah waktu pulang, lelaki itu masih duduk di kursi
di matanya, semua yang ada tampak membabi buta 
; pantat terasa begitu berat.

rumah, anak, istri dan anjingnya dan juga tuhan, 
tidak lagi terlihat, lalu kepalanya ikut-ikutan terasa berat 
--rokoknya tinggal satu isapan--.

angin bertiup kencang melalui jendela ruang lantai sembilan
rambutnya awut-awutan, tapi kini pantatnya jadi ringan.

selalu ada yang terburu-buru. gelasnya dulu yang jatuh
kemudian menyusul tubuh --airnya dulu tumpah 
lalu kepalanya pecah--.


10.11.2016

Senin, 07 November 2016

HEROIK

HEROIK
: n a

setelah jalan dua arah, lalu berpindah ke satu arah,
beberapa tanya jawab dan sekian pernyataan.

mulailah bernyanyi dan tertawa 
sunyi tak akan tersinggung, hanya karena
perbuatan itu diniatkan untuk mencipta kesenyapan.

maka tidurlah kurniawan, tidurlah
atau setidaknya temanilah orang yang tidur,
ia yang tampak berbahagia sebab semua prasangka
muncul dari luar dirinya.

--bisul, bercak di kulit, tai burung dari langit,
tegur sapa ulat bulu, kakus yang mampet,
makan siang yang terlambat dan segala tanda--

beberapa menit menuju batas kesabaran, angkanya
masih di tempat yang sama, tiga jarum jam 
tak ingin memberontak.

sendiri-sendiri berdetak, hirau pada satu keyakinan,
mengukur jarak tanpa mimpi, tanpa dengkur.
ingatan dan nafas yang diatur.


12.10.2016