MENANTI TUKANG SAMPAH
Kantong plastik, korek api, bungkus rokok, toples, gelas, botol, huruf, angka, berdesakan di atas meja. Berisik bersama dengung komputer. Keranjang sampah pun telah penuh. Lalu ke mana sekian kata mesti kutaruh.
Padahal telah kupilih, lalu semalaman kupilah. Tapi tak satu pun yang menemukan awalan atau akhiran. Beberapa imbuhan lain terlanjur duluan masuk ke asbak.
Jam dinding masih seperti kemarin-kemarin. Jarumnya begitu sabar. Detaknya tetap tangguh dan sunyi. Sementara sekian kata yang telah terkumpul, terlunta-lunta di kepala.
Mereka lunglai, melambai ke lantai. Putus asa. Mulai cemas, mulai tidak betah. Saling memandang, merasa kotor, merasa jijik. Ribut lalu berebut minta duluan dibuang.
Sudah kubilang pada kalian, bahwa keranjang sampah sudah penuh, tak ada alasan buat mengeluh. Semua pasti mendapat giliran. Dan ya, memang tidak semua harus dibasuh"
2012 - 2017
Rabu, 20 Maret 2019
Rabu, 27 Februari 2019
TERLALU LAMA MENCURI
TERLALU LAMA MENCURI
di hadapanku, air telaga begitu tenang,
tapi sama sekali tidak ada bayang rembulan,
aku terlambat, hari sudah siang.
"wajahnya banyak lubang", laki-laki tua itu
menghiburku, lalu melanjutkan kata-katanya,
"kini, nyaris semua orang jadi pencuri"
saat itu, aku bernafas dan tentu tersengal,
teringat pemilik udara yang berkuasa penuh
atas zat asam dan benda gas lainnya.
heiii, bagaimana bisa aku bukan salah satu
dari mereka, yang mengambil bukan milik
sendiri, tanpa ijin sang empunya.
2015 - 2019
di hadapanku, air telaga begitu tenang,
tapi sama sekali tidak ada bayang rembulan,
aku terlambat, hari sudah siang.
"wajahnya banyak lubang", laki-laki tua itu
menghiburku, lalu melanjutkan kata-katanya,
"kini, nyaris semua orang jadi pencuri"
saat itu, aku bernafas dan tentu tersengal,
teringat pemilik udara yang berkuasa penuh
atas zat asam dan benda gas lainnya.
heiii, bagaimana bisa aku bukan salah satu
dari mereka, yang mengambil bukan milik
sendiri, tanpa ijin sang empunya.
2015 - 2019
Label:
sajak
Senin, 25 Juni 2018
SEOLAH TANPA KESIMPULAN
SEOLAH TANPA KESIMPULAN
otak mereka seperti berkata;
tentu, kami tak akan tinggal diam,
kami seharusnya lebih perhatian,
kami akan terus melawan, dan
sudah bukan rahasia lagi, bahwa
kebenaran harus ditegakkan.
kini, mulut yang mulai berbicara,
mewakili beberapa keputusan
yang tak diketahui secara pasti
untuk jangka waktu berapa lama,
berlaku, sejak dihadirkan.
lalu, mereka juga menuliskan
apa yang telah menemui mereka,
di antaranya; nasi, krupuk gendar,
tempe, sayur lodeh, zat asam,
logam, kayu bakar, film, khu lung,
dogma 95, media sosial, imajisme,
anak hilang dan kucing hitam.
dengan, mata yang kian merah,
hidung bengkak menahan ingus,
muka tirus, tangan kaki yang kurus,
tubuh yang tidak selesai bergetar
diguyur sepi dan wedang kopi.
demi, sedetik dua yang mahal,
detik-detik yang menurut mereka,
telah memeluk sebuah peristiwa
yang disihir menjadi begitu mewah
entah oleh siapa.
2018
otak mereka seperti berkata;
tentu, kami tak akan tinggal diam,
kami seharusnya lebih perhatian,
kami akan terus melawan, dan
sudah bukan rahasia lagi, bahwa
kebenaran harus ditegakkan.
kini, mulut yang mulai berbicara,
mewakili beberapa keputusan
yang tak diketahui secara pasti
untuk jangka waktu berapa lama,
berlaku, sejak dihadirkan.
lalu, mereka juga menuliskan
apa yang telah menemui mereka,
di antaranya; nasi, krupuk gendar,
tempe, sayur lodeh, zat asam,
logam, kayu bakar, film, khu lung,
dogma 95, media sosial, imajisme,
anak hilang dan kucing hitam.
dengan, mata yang kian merah,
hidung bengkak menahan ingus,
muka tirus, tangan kaki yang kurus,
tubuh yang tidak selesai bergetar
diguyur sepi dan wedang kopi.
demi, sedetik dua yang mahal,
detik-detik yang menurut mereka,
telah memeluk sebuah peristiwa
yang disihir menjadi begitu mewah
entah oleh siapa.
2018
Label:
sajak
Rabu, 06 Juni 2018
ES BLEWAH
ES BLEWAH
kombinasi
serutan daging buah
sirup frambos
dan es batu
dan sedikit tambahan
air matang
mungkin
ditaburi kasih sayang
tanggung jawab
dan harapan
tapi aku tak yakin
sebesar keraguanku
pada angka-angka statistik
pada lembaran kertas
yang menumpuk
di atas meja
semangkuk besar
dia masukkan ke kulkas
katanya, "mesti sabar"
dan matanya melirikku
menghardikku
ketika itu
dia mirip nenek tua
yang nynyir
sedang aku tak ubahnya
bocah tujuh tahun
yang nakal
tentu saja
hal ini terjadi
di saat bulan ramadan
pada hari pertama
kira-kira satu jam
setelah azan zuhur
dikumandangkan
salah
jika engkau menebak
ini mimpi di siang bolong
sama sekali
bukan
bukan mimpi
bukan angan-angan
bukan omong kosong
tetapi memang
kenyataan
kondisi ketika,
kami belum menikah
dan tugas kuliah
kadang butuh dikerjakan
lebih dari satu orang
demikian
2018
kombinasi
serutan daging buah
sirup frambos
dan es batu
dan sedikit tambahan
air matang
mungkin
ditaburi kasih sayang
tanggung jawab
dan harapan
tapi aku tak yakin
sebesar keraguanku
pada angka-angka statistik
pada lembaran kertas
yang menumpuk
di atas meja
semangkuk besar
dia masukkan ke kulkas
katanya, "mesti sabar"
dan matanya melirikku
menghardikku
ketika itu
dia mirip nenek tua
yang nynyir
sedang aku tak ubahnya
bocah tujuh tahun
yang nakal
tentu saja
hal ini terjadi
di saat bulan ramadan
pada hari pertama
kira-kira satu jam
setelah azan zuhur
dikumandangkan
salah
jika engkau menebak
ini mimpi di siang bolong
sama sekali
bukan
bukan mimpi
bukan angan-angan
bukan omong kosong
tetapi memang
kenyataan
kondisi ketika,
kami belum menikah
dan tugas kuliah
kadang butuh dikerjakan
lebih dari satu orang
demikian
2018
Label:
sajak
Minggu, 20 Mei 2018
PERJUANGAN RAKYAT KECIL
PERJUANGAN RAKYAT KECIL
bukan perihal memiliki atau tidak
mimpi dan harapan sering kali tidak mewujud
justru, ketika keduanya muncul hanya untuk diingat
ibarat paku berkarat yang terbaring di jalan
hingga kemudian, menancap pada roda kendaraan
yang melindasnya
ketangguhan, ketabahan, dan tentu saja kerapuhan
masing-masing membangun kemungkinan
atas keberhasilan
ya, ini terkait dengan bagaimana meletakkan tujuan
dan kau tahu, ia tak mungkin berada di titik awal
saat, sebuah pergerakan dimulai
2018
bukan perihal memiliki atau tidak
mimpi dan harapan sering kali tidak mewujud
justru, ketika keduanya muncul hanya untuk diingat
ibarat paku berkarat yang terbaring di jalan
hingga kemudian, menancap pada roda kendaraan
yang melindasnya
ketangguhan, ketabahan, dan tentu saja kerapuhan
masing-masing membangun kemungkinan
atas keberhasilan
ya, ini terkait dengan bagaimana meletakkan tujuan
dan kau tahu, ia tak mungkin berada di titik awal
saat, sebuah pergerakan dimulai
2018
Label:
sajak
Senin, 14 Mei 2018
LALU KAPAN
LALU KAPAN
katanya, tidak ke mana-mana
engkau bilang, di sini saja
ya, tubuhmu di depan komputer
sementara, mata dan telingamu
telah sampai di ibu kota
aku jadi malas bertanya
tentang pikiranmu, kurniawan
sepertinya kau belum bergerak
memulai, apa yang engkau sebut
sebagai kesintingan, dari jenis
yang menentramkan
sementara, mimpi dan harapan
telanjur kauberangkatkan pulang
sejak musim mulai tak karuan
sejak orang-orang beranggapan,
diri mereka manusia
2018
Label:
sajak
Jumat, 11 Mei 2018
GENERASI PENERUS
GENERASI PENERUS
baiklah, kau tak bicara soal mariyuana
antibiotik atau obat generasi ketiga dari
valium dan diazepam.
kau lebih senang mendengar, seorang
presiden suka makan krupuk, beberapa
bintang film minum racun tikus.
dan yang lebih menggembirakan, tentu
ketika krupuknya telah mlempem, atau
bintang filmnya gagal mati.
saat kau ngotot bertanya apa yang bisa
bikin bahagia, pernahkah berpikir, misal
robot tidak suka makan pizza.
atau heiii, hayam wuruk, bukankah dia
pemilik warung di pinggiran kali brantas
yang suka menyamar jadi raja.
baiklah, sama sekali bukan mimpi,
ranting patah, daun luruh, bunga gugur
menjadi terserah kau selalu butuh jujur
ya harganya pasti, tak bisa ditawar lagi,
lila legawa, memang mudah diucapkan,
ketimbang dituliskan.
2018
baiklah, kau tak bicara soal mariyuana
antibiotik atau obat generasi ketiga dari
valium dan diazepam.
kau lebih senang mendengar, seorang
presiden suka makan krupuk, beberapa
bintang film minum racun tikus.
dan yang lebih menggembirakan, tentu
ketika krupuknya telah mlempem, atau
bintang filmnya gagal mati.
saat kau ngotot bertanya apa yang bisa
bikin bahagia, pernahkah berpikir, misal
robot tidak suka makan pizza.
atau heiii, hayam wuruk, bukankah dia
pemilik warung di pinggiran kali brantas
yang suka menyamar jadi raja.
baiklah, sama sekali bukan mimpi,
ranting patah, daun luruh, bunga gugur
menjadi terserah kau selalu butuh jujur
ya harganya pasti, tak bisa ditawar lagi,
lila legawa, memang mudah diucapkan,
ketimbang dituliskan.
2018
Label:
sajak
Rabu, 09 Mei 2018
BERTEMU SAHABAT LAMA
BERTEMU SAHABAT LAMA
dari seberang jalan, dia menyapa
kepalanya masih memakai helm
saat menghampiri diriku
hingga helm dilepas aku masih lupa
bibirnya bergetar ketika berbicara
juga jari-jari tangannya
kami bercakap-cakap di pinggir jalan
dia berkata, "aku hampir putus asa"
sebelum kami sepakat kembali jumpa,
kubilang, "heii, kau tampak tua"
"tapi istriku masih muda" katanya
ya, perbincangan yang sangat singkat
masing-masing meneruskan perjalanan,
dia menuju ke timur, aku tenggelam
dalam kenangan
dulu, kami senang berbincang
perihal drama, musik, film dan politik,
tentang mata kuliah dan beberapa teman
termasuk sejumlah teman perempuan
yang gagal menjadi istri kami
sejak dulu, kami tak pernah membicarakan
perempuan yang kini menjadi istri kami
setidaknya, hingga pertemuan tadi
2018
dari seberang jalan, dia menyapa
kepalanya masih memakai helm
saat menghampiri diriku
hingga helm dilepas aku masih lupa
bibirnya bergetar ketika berbicara
juga jari-jari tangannya
kami bercakap-cakap di pinggir jalan
dia berkata, "aku hampir putus asa"
sebelum kami sepakat kembali jumpa,
kubilang, "heii, kau tampak tua"
"tapi istriku masih muda" katanya
ya, perbincangan yang sangat singkat
masing-masing meneruskan perjalanan,
dia menuju ke timur, aku tenggelam
dalam kenangan
dulu, kami senang berbincang
perihal drama, musik, film dan politik,
tentang mata kuliah dan beberapa teman
termasuk sejumlah teman perempuan
yang gagal menjadi istri kami
sejak dulu, kami tak pernah membicarakan
perempuan yang kini menjadi istri kami
setidaknya, hingga pertemuan tadi
2018
Label:
sajak
Sabtu, 05 Mei 2018
SEPERTI SIKLUS AIR
SEPERTI SIKLUS AIR
engkaukah
yang mengalir melalui parit
dan sungai kecil
engkaukah
yang tabah melewati ginjal
terbuang di selokan
engkaukah
yang melarung penderitaan
hingga ke muara
engkaukah
yang menyatu dengan laut
menolak karam
engkaukah
yang menguap ganti wujud
menjadi awan
engkaukah
hujan yang turun di gunung
meresap ke tanah
engkaukah
yang muncul lagi dari tanah
sebagai mata air
engkaukah
yang mengalami semua itu
tanpa penolakan
engkaukah
yang gigih pura-pura iseng
zaman berzaman
2018
engkaukah
yang mengalir melalui parit
dan sungai kecil
engkaukah
yang tabah melewati ginjal
terbuang di selokan
engkaukah
yang melarung penderitaan
hingga ke muara
engkaukah
yang menyatu dengan laut
menolak karam
engkaukah
yang menguap ganti wujud
menjadi awan
engkaukah
hujan yang turun di gunung
meresap ke tanah
engkaukah
yang muncul lagi dari tanah
sebagai mata air
engkaukah
yang mengalami semua itu
tanpa penolakan
engkaukah
yang gigih pura-pura iseng
zaman berzaman
2018
Label:
sajak
Rabu, 18 April 2018
MATA KERING
MATA KERING
"apa kabar", tegur sapamu datar,
seolah kita tak pernah berciuman
dan berpose, di depan cermin.
yang pasti kita pernah berpelukan,
memang hidup payudaramu itu.
hampir saja kusentuh putingnya.
tak ada yang bisa disembunyikan
apa lagi dilipat menjadi burung,
namun aku ngotot berteriak-teriak,
"terbang, terbang, terbanglah!!"
musim hujan masih tiga bulan,
tak bisa dibuat bercanda, saat itu
sukar mengeringkan sesuatu.
"tapi, tak ada air mata" bisikmu,
lalu, mulut pun saling mengisap
dan bibir kita, perlahan mengeras
makin berasap, semakin panas.
kini lihatlah, tiap kali ditepuk
yang rontok hanya butiran debu
sepasang mata telah mengering,
sejak musim hujan bertahun lalu.
sepertinya, tidak ada lagi alasan
yang mampu membuat keduanya
meneteskan sesuatu.
2013 - 2018
"apa kabar", tegur sapamu datar,
seolah kita tak pernah berciuman
dan berpose, di depan cermin.
yang pasti kita pernah berpelukan,
memang hidup payudaramu itu.
hampir saja kusentuh putingnya.
tak ada yang bisa disembunyikan
apa lagi dilipat menjadi burung,
namun aku ngotot berteriak-teriak,
"terbang, terbang, terbanglah!!"
musim hujan masih tiga bulan,
tak bisa dibuat bercanda, saat itu
sukar mengeringkan sesuatu.
"tapi, tak ada air mata" bisikmu,
lalu, mulut pun saling mengisap
dan bibir kita, perlahan mengeras
makin berasap, semakin panas.
kini lihatlah, tiap kali ditepuk
yang rontok hanya butiran debu
sepasang mata telah mengering,
sejak musim hujan bertahun lalu.
sepertinya, tidak ada lagi alasan
yang mampu membuat keduanya
meneteskan sesuatu.
2013 - 2018
Label:
sajak
Senin, 09 April 2018
PRASANGKA MASA KINI
PRASANGKA MASA KINI
seperti gelap dan terang pada lukisan
yang menghidupkan dan memungkinkan
munculnya kegelisahan
demikian pula abstrak dan yang wujud
tiada henti bergantian hadir, berkelindan
dengan masing-masing muatan
terus bergerak
dari keseimbangan ke keseimbangan
bergerak melewati semua ketertundaan
lalu usang dan lampau
begitulah peristiwa, segenap gemanya
mampu bikin kita menangis dan tertawa
apa katamu? kenyataan?
barusan lewat
2018
seperti gelap dan terang pada lukisan
yang menghidupkan dan memungkinkan
munculnya kegelisahan
demikian pula abstrak dan yang wujud
tiada henti bergantian hadir, berkelindan
dengan masing-masing muatan
terus bergerak
dari keseimbangan ke keseimbangan
bergerak melewati semua ketertundaan
lalu usang dan lampau
begitulah peristiwa, segenap gemanya
mampu bikin kita menangis dan tertawa
apa katamu? kenyataan?
barusan lewat
2018
Label:
sajak
Jumat, 06 April 2018
TAK ADA MASA DEPAN
TAK ADA MASA DEPAN
yang nyata adalah saat ini
dan melangkah hanya sebuah pilihan
melanjutkan apa yang telah diawali nenek moyang
terus bergerak, beranak pinak, menimang cucu
sebelum duduk sendirian di teras depan
sebagaimana kebanyakan orang
aku bisa mendadak merasa kesepian
merapatkan telinga ke dinding, lalu ke lantai
waspada terhadap segala bunyi yang paling pelan
sebelum kemudian menyanyi tidak karuan
ayo putar ulang kasetnya
kembali ke side a, ke lagu pertama
mari berdendang bersama biduan pujaan
seolah di hadapan penonton yang tepuk tangan
inilah bahagia, dari jenis sesaat yang menyesatkan
tapi biasanya cenderung melegakan
putar lagi, biarkan menyala
putar ulang sekali lagi, hingga muntah-muntah
hingga akhirnya padam dengan sendirinya
yang mengendap-endap, yang datang tiba-tiba
yang bertiup sungsang, yang mengalir tanpa suara
mana yang masa depan
selain peristiwa-peristiwa yang didaur ulang
masa depan hanya kumpulan ramalan dan prediksi
ia terbukti, ketika menjadi masa kini
2012 - 2018
yang nyata adalah saat ini
dan melangkah hanya sebuah pilihan
melanjutkan apa yang telah diawali nenek moyang
terus bergerak, beranak pinak, menimang cucu
sebelum duduk sendirian di teras depan
sebagaimana kebanyakan orang
aku bisa mendadak merasa kesepian
merapatkan telinga ke dinding, lalu ke lantai
waspada terhadap segala bunyi yang paling pelan
sebelum kemudian menyanyi tidak karuan
ayo putar ulang kasetnya
kembali ke side a, ke lagu pertama
mari berdendang bersama biduan pujaan
seolah di hadapan penonton yang tepuk tangan
inilah bahagia, dari jenis sesaat yang menyesatkan
tapi biasanya cenderung melegakan
putar lagi, biarkan menyala
putar ulang sekali lagi, hingga muntah-muntah
hingga akhirnya padam dengan sendirinya
yang mengendap-endap, yang datang tiba-tiba
yang bertiup sungsang, yang mengalir tanpa suara
mana yang masa depan
selain peristiwa-peristiwa yang didaur ulang
masa depan hanya kumpulan ramalan dan prediksi
ia terbukti, ketika menjadi masa kini
2012 - 2018
Label:
sajak
Minggu, 18 Maret 2018
MEMOTRET
MEMOTRET
sejarak kurang lebih semeter
di samping kiriku, sepotong kayu
masih bertahan menyala di tungku
di halaman depan rumah
aku berbaring menghadap ke atas
kemudian bergegas
memotret langit, sebuah bintang
dan beberapa pucuk daun, dengan
bingkai gelap menjelang subuh
sebelum keduluan anjing tetangga
menggonggongi tukang sampah
lalu langit menghijau di ufuk timur
dan semua tampak kacau, selepas
mendengkur sepanjang tidur, usai
mimpi perihal sumur
2018
sejarak kurang lebih semeter
di samping kiriku, sepotong kayu
masih bertahan menyala di tungku
di halaman depan rumah
aku berbaring menghadap ke atas
kemudian bergegas
memotret langit, sebuah bintang
dan beberapa pucuk daun, dengan
bingkai gelap menjelang subuh
sebelum keduluan anjing tetangga
menggonggongi tukang sampah
lalu langit menghijau di ufuk timur
dan semua tampak kacau, selepas
mendengkur sepanjang tidur, usai
mimpi perihal sumur
2018
Label:
sajak
Senin, 12 Maret 2018
DULU, ADA YANG PECAH
DULU, ADA YANG PECAH
Boleh dibilang, lelaki itu nyaris tidak pernah
memperlihatkan jari telunjuk tangan kirinya,
tapi kali ini, sambil menjepit sebatang rokok
yang menyala, dia berkata, "Inilah wajahku".
Ujung telunjuk kirinya tepat di depan hidung.
Bekas luka tampak samar, di ruas pertama,
di dekat kuku, dan cermin itu baik-baik saja.
"Mana wajahmu?" dia bertanya. Kepala dan
seluruh tubuhnya memang palu, tapi terlalu
tumpul untuk benda yang terbuat dari kaca.
Tak ada yang tersayat atau terbelah. Dan ya
cermin itu pun tetap utuh dan baik-baik saja.
Dia mengisap rokoknya, mengembuskan ke
cermin. Sesaat, semua tampak buram, tapi
lekas kembali seperti semula, wajahnya pun
baik-baik saja. Tidak ada yang harus pecah.
2018
Boleh dibilang, lelaki itu nyaris tidak pernah
memperlihatkan jari telunjuk tangan kirinya,
tapi kali ini, sambil menjepit sebatang rokok
yang menyala, dia berkata, "Inilah wajahku".
Ujung telunjuk kirinya tepat di depan hidung.
Bekas luka tampak samar, di ruas pertama,
di dekat kuku, dan cermin itu baik-baik saja.
"Mana wajahmu?" dia bertanya. Kepala dan
seluruh tubuhnya memang palu, tapi terlalu
tumpul untuk benda yang terbuat dari kaca.
Tak ada yang tersayat atau terbelah. Dan ya
cermin itu pun tetap utuh dan baik-baik saja.
Dia mengisap rokoknya, mengembuskan ke
cermin. Sesaat, semua tampak buram, tapi
lekas kembali seperti semula, wajahnya pun
baik-baik saja. Tidak ada yang harus pecah.
2018
Label:
prosa pendek
Selasa, 20 Februari 2018
MUSIM BERGANTI?
MUSIM BERGANTI?
hujan derasnya sudah berhenti
tapi, masih terdengar suara air menetes
mata siapa lalu, yang masih terperas
musim kemarau jadi terasa lampau
selain ladang garam yang luas
hampir semua orang merindukannya
pabrik tisu dan penjual es krim
keduanya ingin disebut yang paling cemas
tidak satu pun sibuk berkemas-kemas
lupa berterima kasih.
2015 - 2018
hujan derasnya sudah berhenti
tapi, masih terdengar suara air menetes
mata siapa lalu, yang masih terperas
musim kemarau jadi terasa lampau
selain ladang garam yang luas
hampir semua orang merindukannya
pabrik tisu dan penjual es krim
keduanya ingin disebut yang paling cemas
tidak satu pun sibuk berkemas-kemas
lupa berterima kasih.
2015 - 2018
Label:
sajak
Langganan:
Postingan (Atom)