BLUES BERANDA
di tiang beranda, seutas kawat terentang
ujung-ujung jari---telunjuk dan ibu jari dengan
kuku hitam---mulai menggetarkannya.
tidak ada senar. ia bukan mainan, juga bukan
musik untuk mengiringi orang menyanyi.
ia bukan omong kosong.
"di sini, tidak ada tangga nada", katamu sengit,
"ia hanya penanda perut lapar, penat lelah,
rasa kantuk dan segala kecemasan lainnya".
bukan suara merdu---riang dalam keremangan
yang sumbang---namun mantra kehidupan
yang melulu terdengar biru.
2017
di tiang beranda, seutas kawat terentang
ujung-ujung jari---telunjuk dan ibu jari dengan
kuku hitam---mulai menggetarkannya.
tidak ada senar. ia bukan mainan, juga bukan
musik untuk mengiringi orang menyanyi.
ia bukan omong kosong.
"di sini, tidak ada tangga nada", katamu sengit,
"ia hanya penanda perut lapar, penat lelah,
rasa kantuk dan segala kecemasan lainnya".
bukan suara merdu---riang dalam keremangan
yang sumbang---namun mantra kehidupan
yang melulu terdengar biru.
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar