SETANGKAI MAWAR TERSELIP
PADA BUKU HARIAN
setangkai bunga erat di genggaman
barangkali memang hanya keyakinan
untuk menunjukkan semangat hidup
yang nyaris redup beberapa waktu
saat kabar bersampul kelabu sampai
pada mata yang mulai lelah menyala
dan genggamanmu semakin erat, sebelum
akhirnya kau lepas bersama seuntai senyum
kini bunga itu telah pipih kecoklatan
bertahun terselip di sebuah halaman
buku harian yang menceritakan kisah
tentang perjalanan kupukupu jantan
ke sebuah cahaya yang dirinduinya
setelah sehari bersama sang betina
mengembarai luasnya taman bunga
kubaca buku harianmu itu di depan pusaramu
wangi bunga yang tak pernah pudar oleh waktu
dan kau pun tahu dan paham, bahwa
aku tak harus menjadi kupu-kupu jantan
untuk satu kematian yang terulang
___________
di batu nisan terpahat tanggal kematianmu
yang juga merupakan hari kelahiranku
dua puluh satu tahun yang lalu
28.02.2010
Rabu, 03 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar