RIUH PENYAMBUTAN
yang hadir adalah angin
menabur debu di ruang tamu
tanpa warna tak terbaca
hanya terasa
kian pupur pada wajah
udara makin dingin
aku bersitahan tanpa selimut
meyakini tipisnya kulit
tebalnya raut
geming menyambut maut
yang tak pernah mau bilang
kapan akan datang
lantai memucat
kian lapang pada ruang
deru kereta di kejauhan
merambat hingga ke jantung
mengatur iramanya sendiri
pada detak berbagi sunyi
saling mengunci
05.02.2011
Selasa, 08 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar