MENIPU KALBU
kaukah itu yang mengerak
terpedaya pada torehan di sayap-sayap perak
yang kau sangka sebagai syair dan sajak
bukan sayang, sama sekali bukan
ungkapan itu bukan lahir dari kalbu
ia hanyalah pergerakan akal yang menipu
betapapun mungkin telah dapat menetaskan rindu
kepada yang selama ini bikin tentram sekaligus ngilu
begitu halus, bukan
tak terasa mengelus segenap perasaan
yang pupus perlahan-lahan
kian menjauhkan jarak antara hidup dan mati
padahal hanya butuh di satu titik untuk berhenti
: kau, di rasa memati
2008
Jumat, 19 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hai, bang iwan. sajakmu yang ini,
BalasHapus"terpedaya pada torehan di sayapsayap perak
yang kau sangka sebagai syair dan sajak"
haduuuuuhhh...... >_<
kenapa el
BalasHapuskenapa 'haduuuuuhhh......'
ini '>_<' ikon untuk apa, el ?
maaf bang iwan boleh ngisi coment kan?
BalasHapus"Kian menjauhkan jarak antara hidup dan mati
Padahal hanya butuh di satu titik untuk berhenti
: Kau, di rasa memati"
Apa itu?
menarik sekali unkapannya. hari ini saya hampir manangis 3 kali. bertemu puisi2 serupa ini.
sebelumnya salam kenal,...
saya mencuri alamat tetanggga untuk berjejak di sini. semoga dia panjang umur..
lak iki puisi apik tenan pak...
BalasHapus...luar biasa..wis..
ampuh....