TAK ADA YANG TERLAMBAT
MESKI TELAH USANG
beginilah rumah labalaba
mulai bermekaran di tiap liang
tubuh yang terbengkalai
rapuh dalam lipatan cuaca
musim penghujan yang ringan
basah di banyak permukaan
menghisap pandang mata
pada ribuan kuncup bunga rumput
lautan hijaulah engkau sayang
tempat angin membangun sarang
suar bagi para pengembara
kembali saatnya bertegur sapa
rejeki yang semestinya dimukimkan
ketika rumah belum ditinggalkan
saat jendela masih sebening kaca
lalu biarlah bahasa waktu
kepada jiwa mengantarkan renta
memasuki pendakian ke sekian
di sini dari tebing curam
persinggahan terakhir bagi nafas
sebelum yang penghabisan
mengeras kesungguhan
jangan bilang kalau kemalaman
aku memang terlalu lama
mengunyah kembang
15.04.2011
Minggu, 17 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus