MENIPU KALBU
kaukah itu yang mengerak
terpedaya pada torehan di sayap-sayap perak
yang kau sangka sebagai syair dan sajak
bukan sayang, sama sekali bukan
ungkapan itu bukan lahir dari kalbu
ia hanyalah pergerakan akal yang menipu
betapapun mungkin telah dapat menetaskan rindu
kepada yang selama ini bikin tentram sekaligus ngilu
begitu halus, bukan
tak terasa mengelus segenap perasaan
yang pupus perlahan-lahan
kian menjauhkan jarak antara hidup dan mati
padahal hanya butuh di satu titik untuk berhenti
: kau, di rasa memati
2008
Jumat, 19 Desember 2008
Langganan:
Postingan (Atom)