Selasa, 23 November 2010

BANJIR DI MUSIM KEMARAU

BANJIR DI MUSIM KEMARAU


airnya mengalir deras
menjauh dari kering, dari bersih
yang kembali pengin dijumpainya
setelah pergantian musim yang sungsang

membuatnya hanya menggenang
pada sebagian kecil tanah kerontang
luka kering yang membikin jarak
menyimpan nestapa hingga ke tulang

dari sebalik kerak hitam
sekongkol darah kuman meluaskan ruang
genang yang merapuh tiang pancang

rumah hampir roboh sayang
meski jadi bodoh memang tak gampang
namun tidakkah kau melihatnya sekarang
pekarangan sudah tanpa penghalang
menyisakan debu kecoklatan

sehingga daun-daun pun kepincut
menyatukan warna memilih duluan gugur
sebelum pohon-pohon tumbang
diterjang banjir bandang

jangan bilang, tak tahu kini musim apa
katakan, katakan dengan lapar dahagamu
tenggorokan makin tercekik bukan



20.11.2010






Tidak ada komentar:

Posting Komentar