Kamis, 11 Januari 2018

SEBUAH CIUMAN, TERLUPAKAN

SEBUAH CIUMAN, TERLUPAKAN


kau tak sedang meminta air mata, bukan
karena hanya asap dupa yang masih kupunya
membubung dari tungku perapian, selepas hujan

barangkali bisa untuk memanggil laron-laron 
dari kamar sebelah yang diterangi lampu neon


sudah terlalu lama 
kita membiarkan atap kamar bocor---
setumpuk buku dan sekian baju dan masa lalu 
dan lelah dan semua upaya untuk melupakannya
menjadi kuning dan basah

juga kasur, 
yang menjanjikan tubuh begitu betah 
meski rebah hanyalah jeda seperti halnya singgah
pada dua tiga tanggal dalam hitungan minggu 
yang sepenuhnya merah


tanpa genggaman atau pun sentuhan
pertemuan kali ini, lebih pada saling memandang
---mestinya menjadi bekal---jika suatu saat nanti
kerinduan kembali mengeras di kedalaman

sementara, waktu mulai mencabuti uban di kepala


sampai masa itu
kenyataan memang butuh terus dikucuri keringat---
agar lebih mudah dihafal dan diingat---setelah usai
dengan tubuh dan wajah, baru kemudian lidah


2012 - 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar