DULU, ADA YANG PECAH
Boleh dibilang, lelaki itu nyaris tidak pernah
memperlihatkan jari telunjuk tangan kirinya,
tapi kali ini, sambil menjepit sebatang rokok
yang menyala, dia berkata, "Inilah wajahku".
Ujung telunjuk kirinya tepat di depan hidung.
Bekas luka tampak samar, di ruas pertama,
di dekat kuku, dan cermin itu baik-baik saja.
"Mana wajahmu?" dia bertanya. Kepala dan
seluruh tubuhnya memang palu, tapi terlalu
tumpul untuk benda yang terbuat dari kaca.
Tak ada yang tersayat atau terbelah. Dan ya
cermin itu pun tetap utuh dan baik-baik saja.
Dia mengisap rokoknya, mengembuskan ke
cermin. Sesaat, semua tampak buram, tapi
lekas kembali seperti semula, wajahnya pun
baik-baik saja. Tidak ada yang harus pecah.
2018
Senin, 12 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar