MATA KERING
"apa kabar", tegur sapamu datar,
seolah kita tak pernah berciuman
dan berpose, di depan cermin.
yang pasti kita pernah berpelukan,
memang hidup payudaramu itu.
hampir saja kusentuh putingnya.
tak ada yang bisa disembunyikan
apa lagi dilipat menjadi burung,
namun aku ngotot berteriak-teriak,
"terbang, terbang, terbanglah!!"
musim hujan masih tiga bulan,
tak bisa dibuat bercanda, saat itu
sukar mengeringkan sesuatu.
"tapi, tak ada air mata" bisikmu,
lalu, mulut pun saling mengisap
dan bibir kita, perlahan mengeras
makin berasap, semakin panas.
kini lihatlah, tiap kali ditepuk
yang rontok hanya butiran debu
sepasang mata telah mengering,
sejak musim hujan bertahun lalu.
sepertinya, tidak ada lagi alasan
yang mampu membuat keduanya
meneteskan sesuatu.
2013 - 2018
Rabu, 18 April 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar