PENCINTA KESIANGAN
nyaris seluruh coretan di dinding kamar
mendadak jadi samar :
engkau yang berdiri di depan pintu
menatap tajam kepada ku
semakin jelas saja, rajah
yang tertoreh di sepanjang garis wajah
di telapak tangan
jejak yang kau tinggalkan
terasa hangat menunggu dimukimkan
sebelum akhirnya keburu dihapus hujan
kenapa tak segera berangkat
selagi matahari belum sampai ke barat
di sebalik jendela
iring-iringan mega angkuh, menjelaga
2008
Minggu, 07 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar