MATAHARI ATAU INDONESIA
pertanyaan-pertanyaan tersesat pada jawaban
siang itu, saat matahari mengisyaratkan harapan yang boleh jadi tinggal janji bertanya engkau kepadaku, “lebih jauh mana matahari ataukah indonesia ?"
aku jawab pertanyaanmu dengan pertanyaan, “ dari mana, engkau pikirkan?”
engkau menukas, “dari sini, tempat kita berdiri sembari mengambil ancangancang untuk pergi ke yang kau atau aku kehendaki nanti“
“lalu matahari yang mana maksudmu ? “, kembali aku bertanya dan kau kembali menukas, “ itu matahari yang di atas , yang siang ini tidak bisakah kau baca sebagai pemberi batas bagi warna daun dan bungabunga “
aku masih dengan pertanyaanku, “ lalu indonesia yang mana yang engkau maksud ?”
kini dengan agak tak sabar, beberapa kata dari mulutmu terlempar, “ hei apa kau sudah bebal ! tentu indonesia yang sebuah negara, yang oleh nenek moyangnya telah diramal akan menjadi negara besar, adil, makmur dan panjang umur serta menjadi kiblat bangsabangsa!”
akhirnya pertanyaan di awal pembicaraan aku jawab dengan tanpa pertanyaan, ” kalau begitu, tentu matahari lebih jauh dari indonesia, saudara “
sesaat itu sepi, sunyi, senyap, hening berantrian menyapa kami tanpa suara tanpa bunyi. kata-katanyalah yang kemudian terucap pelan, dalam nada bertanya yang tapi tampak tak butuh jawaban yang mesti terucapkan,
“matahari yang kau bilang lebih jauh dariku masih saja tampak oleh pandang mata sedangkan aku yang kau kata lebih dekat tak pernah jua Terlihat “
2008.
ANGIN SEPERTI TAJAM PISAU MEROBEK INI HARI LALU AKU PUN LESAP BERSAMAAN DENGAN HEMBUSNYA...
BalasHapusNUMPANG LEWAT MAS...sekedar mengembara di kata-kata yang mas rangkai
PENYAIRAMATIR :
BalasHapusYA SILAHKAN LEWAT
SELAMAT MENGEMBARA
TERIMA KASIH,