Selasa, 25 November 2008

PERNIKAHAN TUNGGAL

Kurniawan Yunianto :

PERNIKAHAN TUNGGAL



mengenakan pakaian pengantin adat jawa
iringiringan keluarga sanak saudara
mengantarku, ke sebuah peristiwa
yang begitu penting dan sakral seharusnya
prosesi perkawinan kulalui dengan sepenuh hati
mulai dari siraman, akad nikah, hingga ke pelaminan
segenap undanganpun mengikuti acara dengan seksama
tak ada tandatanda ataupun isyarat dari mereka
yang memperlihatkan rasa heran
semua tampak normal dan wajarwajar saja
layaknya sebuah peristiwa pernikahan biasa


lalu aku mulai merasa aneh dan janggal
bagaimana tidak, jika mempelaiku tak ada di sepanjang ritual
kedua mataku tak mengindera keberadaanya
di pelaminan, di sampingku selain udara tak ada siapasiapa
tapi seluruh prosesi tetap kujalani tanpa bertanya


kalian tak percaya bukan
itulah mimpiku, yang sungguh terasa begitu nyata

yang kemudian membuatku menyesal
adalah kenapa baru kemarin malam
peristiwa lebih dari sebelas tahun lalu itu kusadari sebagai mimpi
lalu butuh berapa lama untuk memaknai dan mewujudkannya

pada akhirnya, aku memang tak pernah menikahi apa atau siapa

meski saat ini terutara pula kenyataan dunia 
isteriku baikbaik saja merawat dan menjaga dua anak kami
yang telah pula mengikrarkan janjijanji
untuk kemudian bersusahpayah memahami
sebelum pada akhirnya dengan segenap hati berupaya menepati

mungkin kalian masih tak percaya
dan bisa jadi telah menganggapku gila

lalu apa lagi yang harus ku lakukan agar kalian dapat paham
wahai jiwajiwa yang berada di akal dan pikir
di sungguh jauh dari hati dan cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar