Selasa, 08 Februari 2011

RIUH PENYAMBUTAN

RIUH PENYAMBUTAN


yang hadir adalah angin
menabur debu di ruang tamu
tanpa warna tak terbaca

hanya terasa
kian pupur pada wajah

udara makin dingin
aku bersitahan tanpa selimut
meyakini tipisnya kulit
tebalnya raut

geming menyambut maut
yang tak pernah mau bilang
kapan akan datang

lantai memucat
kian lapang pada ruang

deru kereta di kejauhan
merambat hingga ke jantung
mengatur iramanya sendiri

pada detak berbagi sunyi
saling mengunci



05.02.2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar