Kamis, 10 November 2016

*PULANG, LEWAT JENDELA

*PULANG, LEWAT JENDELA


di kantor, seorang lelaki diam;
rekening, tunggakan, dan utang 
dan segala macam rencana --
setengah gelas air di atas meja.

di layar monitor, orang-orang
saling memaki lalu bertukar doa
--tidak menghasilkan uang--
sebatang rokok mulai terbakar.

beberapa pesan tidak terjawab
dering telepon menjadi sunyi
--juga tidak menghasilkan uang--
seperti doa-doa tanpa alamat.

lelaki itu masih duduk di kursi,
tiga jam melewati waktu pulang
di mata, semua membabi buta,
pantatnya terasa begitu berat.

rumah, anak, istri dan anjingnya
dan juga tuhan, tak lagi terlihat 
lalu kepalanya ikut-ikutan berat
--rokoknya tinggal satu isapan.

angin bertiup kencang, melalui 
jendela ruang lantai sembilan.
rambutnya makin awut-awutan
tapi kini, pantatnya jadi ringan.

selalu ada yang terburu-buru;
gelas dulu yang jatuh, kemudian 
menyusul, tubuh --air tumpah 
lalu kepalanya pecah--.


10.11.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar