Minggu, 02 April 2017

LALU MUNTAH

LALU MUNTAH


tahun-tahun yang nyaris tanpa keinginan,
cuma kehendak yang pantas dipertahankan.
sederet hari, tanggal, mendadak merah.

sengal.

di luar rumah awan hitam bergulung-gulung,
sore hari tanpa cahaya matahari,
di sini, mesin pembuat berita berdengung,
tak pernah lelah mengabarkan sunyi.

tipu, dusta, sihir, ayo apa lagi? luka, merana.
dalam hitungan detik menjadi tawar, lalu
berubah menggelikan--tak terasa tahu-tahu
setebal kitab suci.

kekal.

bukan lagi perkara tiang-tiang penyangga,
tapi pondasinya memang kurang tepat
dan kalian masih ngotot mau bikin jendela,
marah saat dimaki tak tahu diri.

lidah dibalas ludah, pukul dengan tindas,
tikam menemukan pangkas--balas berbalas
tak pernah sudah.

banal.

bibit perpecahan tumbuh menjadi tunas--
tidak ada lagi ketegasan perihal batas-batas, 
bayangnya sewarna benda-benda.

hantu-hantu, kini melepas baju hitamnya,
menolak sembunyi di kegelapan--mereka 
suka tersenyum, suka memberi, bersedekah, 
ramah, anti sumpah serapah. 

sementara keterpurukan di ambang mata,
kita masih saja berbincang soal  kebangsaan 
sambil hihi haha.

mual.


2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar