Sabtu, 09 September 2017

BINGUNG

BINGUNG


Sebotol smirnoff dan segelas bir bisa saja kehilangan daya sihir ketika apa yang hadir seolah-olah tumbuh seperti rumput liar dari kedalaman hati. Kita bisa sebut sekian kenyataan lalu kita tuliskan seperti daftar belanja sebuah keluarga kaya yang akan mempersiapkan pesta pernikahan anak perempuannya. Tak cukup satu halaman folio untuk memenuhi sekian keinginan yang telah dipertuan oleh kebodohan dan keterbatasan yang sejak mula memang telah melekat itu. 

Lalu kenyataan sering kali bisa begitu unik seperti tatkala kita menyerahkan keterbatasan diri untuk dibelaskasihani udara atau disumpahserapahi pagi. Sebut saja, cemas yang arogan, sedih yang teduh, ragu yang malas-malasan atau riang yang riuh. Datang dan pergi silih berganti. Sekian dari banyak hal yang kemudian dirindukan itu, secara diam-diam telah melakukan proses pembunuhan dengan perlahan. Amat perlahan, berbulan, bertahun. Mengikis sedikit demi sedikit rasa percaya diri. Hingga untuk membedakan mana nafas mana detak nadi, kita lebih percaya kepada komputer dan kitab suci. Begitu mesra, menggiriskan tapi.

Pada akhirnya menjadi robot atau hewan merupakan pilihan yang sangat menggoda, seperti gemeretak otot sang pejantan, kerling para betina di kala bulan purnama atau kerlip lampu warna-warni. Sukar melepaskan diri ketika libido rasa ingin tahu mencapai puncaknya. Pertemuan nafsu, birahi dan prasangka yang asal-asalan---makin mencengkeram, kian mengakar, menembus sampai ke dasar. Selanjutnya seseorang bisa saja memilih memenggal kepalanya sendiri dari pada meneruskan perbincangan. 

Yang menyedihkan sebenarnya bukan terletak pada riang gembiranya sebuah perdebatan. Bahkan, benturan antara apa yang telah dipahami dengan kenyataan yang melahirkan jalan buntu pun belum menjadi sesuatu yang paling menakutkan. Apa yang bisa dibayangkan, saat keputusan yang diambil lalu ditindaklanjuti secara nyata tersebut, hanya dilandasi oleh ragu bimbang yang berlarut-larut, selain mendapati diri berada dalam lorong panjang pada labirin gelap.

Mau apa lagi? Baca mantra? Matek aji? Ngimpi.

  
09.09.2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar